Feb 29, 2012

Siapa ya yang bakal nolak diajak jalan-jalan???
Hm....  sepertinya semua girang kalau diajak refreshing..
Tapi ke mana??? Ini lokawisata yang bisa dijadikan referensi untuk menyegarkan pikiran kita. Kalau pikiran kita sudah segar pasti enak untuk melanjutkan aktivitas yang lain. Enjoy it on BATURRADEN..!!!
                Baturraden tentunya terdapat di Banyumas. Tepat di lereng selatan Gunung Slamet (di mana itu ya???), ± 14 km arah utara kota Purwokerto (nah lho, makin bingung tuh di mana letak wujud kota itu. So, kunjungi Banyumas, ntar aku ajak muter-muter deh.. hehe...).
                Karena letaknya di lereng gunung menjadikan Baturraden memiliki hawa sejuk dan cenderung sangat dingin, suhunya sekitar 18 hingga 25 derajat celcius (brrr....dingin). Pas banget kan untuk mendinginkan pikiran kita yang dipenuhi tugas-tugas kuliah dan segala macam hal yang mengganjal di kepala kita.
Pintu masuk Baturraden
                 Baturraden menawarkan panorama alam yang sangat indah, bebatuan, air terjun dan pancuran alami yang masih terjaga, bukit-bukit membentang luas, serta pepohonan yang hijau dan rindang begitu terasa kesejukannya, membuat setiap orang yang mengunjunginya betah berlama-lama di sana. Cocok bagi pecinta alam terbuka karena disediakan camping ground yang nyaman dan aman, serta mampu menampung 1000 tenda perkemahan (terbayang kan seberapa luasnya...). tak perlu khawatir kelaparan juga karena di area ini cukup banyak pedagang yang menjajakkan sate kelinci dan es dawet ayu khas Baturraden.

                Mari kita mulai petualangan ini. Setelah pintu masuk gerbang lokawisata Baturraden, kita disambut dengan pemandangan dua air terjun, kita dapat menikmati derasnya air terjun. Di sini banyak wisatawan bermain air dan duduk-duduk di bebatuan yang langsung terkena gemricik air terjun tersebut. Airnya benar-benar bening yang mengalir langsung dari Gunung Slamet. Di atas air terjun tersebut terdapat sebuah jembatan yang dulunya jembatan gantung kini menjadi jembatan beton.
Air Terjun dan Jembatan

                Wahana berikutnya adalah pancuran telu (tiga) yang airnya tak lain dari aliran Gunung Slamet. Di wahana ini juga terdapat pemandian air panas, yang khasiatnya jelas menyehatkan tubuh kita.
                LANJUUTT....
                Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, karena hanya dengan 2500 rupiah kita dapat menaiki sepeda air untuk mengitari dan menikmati indahnya danau kecil sembari memberi makan ikan-ikan kecil yang bergerumun di danau tersebut... (kebayang ya, nuansa romantisnya.. hehe..)
                Wahana lainnya yaitu terapi ikan yang merupakan wahana baru di Baturraden. Dengan mengeluarkan 5000 rupiah saja kita bisa melakukan terapi ikan selama 30 menit agar kulit mati di kaki kita hilang dimakan ikan-ikan kecil. Bagi yang di kakinya terdapat banyak sel-sel kulit mati pasti dikerumuni ikan-ikan kecil (kalau yang kakinya sangat bau, gimana ya respon si ikan.....hihi...)
Pancuran 7
                Wahana yang satu ini berada di puncak Bturraden. Setelah lelah kaki kita menelusuri bukit, kita disuguhkan dengan pancuran pitu (tujuh). Ini asli bin alami dari Yang Maha Kuasa lho.... tanpa campur tangan manusia. Ada tujuh buah pancuran berjajar yang airnya sangat hangat, beraroma belerang, dan lagi-lagi merupakan aliran langsung dari Gunung Slamet. Setelah beranjak dari pancuran tujuh menelusuri jalan setapak, kita dapat menikmati kesegaran air hangat dan dingin di Goa Sarabadak, dengan bebatuan warna keemasan yang menajubkan.
                 


 Semua kelengkapan di Baturraden merupakan perwujudan dari Sapta (tujuh) Pesona Baturraden, yaitu: 
  •   Aman
  •   Tertib
  • Bersih
  • Sejuk
  • Indah
  • Ramah-tamah
  • Kenangan
n
So, tidak ada ruginya berwisata ke BATURRADEN kan..... :) WAJIB DICOBA.... :) :)


Posted by Nasyiatun Niswah On 8:33 PM No comments READ FULL POST

Feb 20, 2012


“nyongg cinta NGAPAK”
            Mungkin kalimat itu bisa dijadiin slogan buat anak berdarah Banyumas. Pasalnya Ngapak tuh bahasa sehari-hari di daerah Banyumas. Banyumas merupakan bagian dari wilayah Indonesia, jadi bahasa Ngapak juga merupakan unsur kekayaan bahasa di Indonesia yang harus tetap dilestarikan sampai kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa pun.

 
Apa sih NGAPAK itu???
            Bahasa Ngapak atau bahasa Banyumasan adalah kelompok bahasa Jawa yang digunakan di wilayah barat Jawa Tengah. Logat bahasanya agak berbeda dibanding dialek bahasa Jawa lainnya, karena bahasa Ngapak masih berhubungan erat dengan bahasa Jawa Kuna (Kawi). Itu artinya bahasa Ngapak masih terjaga dengan baik dari dulu hingga kini kan.


NGAPAK digunakan di mana aja??

Bahasa NGAPAK bahasa-ne wong BANYUMAS-an

            Dialek ini dituturkan di wilayah Eks-Karesidenan Banyumas antara lain Karang Pucung, Cilacap, Nusakambangan, Kroya, Ajibarang, Purwokerto, Sumpiuh, Tambak, Purbalingga, Bobotsari, Banjarnegara, Purwareja, Kebumen, serta Gombong.


Apa aja perbedaan NGAPAK dengan bahasa Jawa lain??
            Dibandingkan dengan bahasa Jawa lain (dialek Yogyakarta dan Surakarta) bahasa Ngapak banyak sekali perbedaannya.
·         - Perbedaan yang utama yakni akhiran “a” tetap diucapkan “a” bukan “o”. Misalnya:
  Bahasa Ngapak: apa, ana, sega
  Bahasa Yogyakarta: opo, ono, sego
·         - Perbedaan lain yaitu kata-kata yang berakhiran huruf mati dibaca penuh. Misalnya kata “enak” oleh dialek Yogyakarta atau Solo bunyinya “ena’’, sedangkan dalam dialek Ngapak tetap dibaca enak dengan suara huruf ‘k’ yang jelas.

Itulah sekilas keunikan bahasa Ngapak, buat Ngapakers tetep lestariin Ngapak ya… Buat yang belum tau, ayo belajar……. :)

SALAM NGAPAKERS…:) :)
Posted by Nasyiatun Niswah On 5:36 AM 1 comment READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Labels