Apr 4, 2012


Tradisi Begalan Banyumas
Banyumas ngga cuma punya jajanan khas dan wisata yang bagus sob, tapi juga punya tradisi yang unik. Salah satunya adalah BEGALAN. Tradisi yang satu ini asli. . . .  Cuma ada di Banyumas, beneran dah ngga ada di daerah manapun. Dari namanya “BEGALAN” tentu sobat udah bisa nebak maknanya kan . .?
Aksi Begalan
 . . . . . . ya, benar sekali tebakan sobat kalo diartikan secara bahasa “weh. . . resmi banget kaya lagi ngajar SMA ya” hehehe. . . Asal katanya yaitu BEGAL, kemudian ada imbuhan AN menjadi kata kerja BEGALAN, kalo dalam bahasa resmi artinya PEMBEGALAN alias PERAMPOKAN. Tapi sobat ngga perlu khawatir dan takut karena pembegalan di sini ngga kaya yang sobat bayangin, nggak ada yang harus terluka juga. Buktinya aku masih waras slamet sampe sekarang ini yang notabene aku pernah nonton langsung begalan tersebut waktu pernikahan Om ku, 6 tahun lalu…
Kemudian kalo sobat bertanya apa sih uniknya tradisi ini..?? Terutama pada sesi terakhir ada keunikan tersendiri dari penonton yang bergerumun melihat tradisi ini…. Mau tau..??? Pembahasannya akan aku uraikan di bawah ini, kalo ada sobat yang lebih tau tentang begalan, aku tunggu klarifikasinya ya..
Begalan merupakan simbol bergantinya status keperjakaan seorang laki-laki menjadi suami. Tapi tidak diperuntukkan bagi semua laki-laki, cuma buat laki-laki sulung dan bungsu aja. Begalan ini dimainkan oleh dua orang laki-laki yang mewakili kedua pihak pengantin, dari pengantin laki-laki disebut Jurutani dan Suradenta dari pihak pengantin perempuan.
Brenong Kepang
            Jurutani memikul brenong kepang yaitu peralatan dan kebutuhan rumah tangga yang dipikul, antara lain: ilir, cething, kukusan, saringan ampas, tampah, serokan, enthong, siwur, irus, kendhil, wangkring, berbagai macam ubi-ubian, buah-buahan, kembang tujuh rupa, beras kuning, pisang raja, pisang emas, dan telur ayam kampung. Sedangkan Suradenta membawa pedang mainan (bukan pedang yang tajam itu lhoh ya…) yang disebut wlira, pedang mainan ini terbuat dari belahan pohon pinang, dan pedang ini yang digunakan untuk membegal.
            Tradisi ini menjadi sempurna karena perpaduan antara seni suara, seni lawak dan seni tari. Seni suara diperoleh dari alunan musik gendhing yang mengiringi kedua pemain saat berdialog, melawak, menari, dan berperang kecil-kecilan. Cukup menegangkan sih, tapi ngga menakutkan kok sobat…. Soalnya dalam tradisi ini disampaikan nasehat melalui barang bawaan brenong kepang tadi, antara lain:
·         Ilir (kipas yang terbuat dari anyaman bambu) mengandung nasehat: dalam mengarungi rumah tangganya yang baru, sepasang suami istri harus mampu membedakan antara pergaulan yang baik dan yang buruk dalam bermasyarakat.
·         cething (tempat untuk menaruh nasi) mengandung nasehat: dalam hidup bermasyarakat sepasang suami istri harus mempunyai tatanan, sehingga tidak berbuat semaunya sendiri.

Dan………Ini nih yang ditunggu-tunggu penonton. Pada sesi terakhir, penonton memperebutkan peralatan dan kebutuhan rumah tangga yang dibawa kedua pemain begalan. Masing-masing penonton pasti udah mengincar barang-barang yang diinginkan sejak awal… Hihii…. Lucu deh kalo liat pada berebut gitu…sampe dorong-dorongan….. awas… hati-hati terjatuh yaa…. :)
Seru banget kan sobat begalan itu, tapi di era sekarang ini tradisi begalan sudah sangat sulit kita jumpai, jadi kalo ada sobat yang pengen nonton langsung agak susah mencarinya.. Sementara liat foto-fotonya dulu aja yaa.......

Posted by Nasyiatun Niswah On 12:43 AM No comments READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Labels